Dan menginjak kepala dua sedikit banyak pandangan hidup mulai berubah. Contoh kecilnya itu ada teman seangkatan yang barusan menikah dan dia adalah orang pertama seangkatan yang menikah. Langsung deh semua pada heboh atas kabar bahagia ini, terutama cewek-cewek. Pada ribut dengan segala ocehan "aku mau nikah" atau "aku dilamar po'o" dan sebagainya. Aku? Berhubungan tidak punya kekasih dan masih sibuk dengan mimpi untuk menjadi juragan telur asin jadi ya.... Ah sudahlah.
Pertama kali saat denger berita itu speechless. Sampai ga bisa ngomong apa-apa. Bukan karena iri dia udah nikah, tapi karena ngerasa duniaku sudah bukan kayak dulu lagi. Semacam, "wow it's really happening, my friend's getting married!" feeling. Walaupun dia masih kuliah, tanggung jawabnya makin banyak karena menikah itu berarti nggak cuma tanggung jawab untuk diri sendiri tapi juga untuk pasangan. Dan dia sudah memutuskan untuk memikul tanggung jawab itu. I think it's a brave decision, to marry at such a young age.
And it got me thinking, what have I done after all these years?
Selama ini hidupku hanya dipenuhi kuliah, makan, nonton TV, tidur. Kadang-kadang aku bahkan nggak bisa mengerti tanggung jawab kepada diri sendiri kayak belajar rutin atau beresin kamar. Dan ketika tersadar, I'm already 20 and I still act like 15.
Jadi, di umur ke-20 ini, semoga bisa menjadi orang yang lebih baik, lebih tanggung jawab, lebih rajin, lebih tidak sensitif, lebih sabar, lebih semangat, dilancarkan UAS terakhir ini dan nggak SP, dan dilancarkan DM-nya biar nggak sering dimarahi :')
Oya, sedikit cerita tentang hari ulang tahun ke-20 ini. Bukan HUT yang paling berkesan, I must say. Tanggal 24 kesampaian nonton Tulus dan begitu sampai rumah ternyata udah jam 12 malem, langsung diberi kue tart dan hadiah dari mama papa mami adek :') Sampai di kampus nggak ada yang ngucapin selamat, sampai waktu pulang. I expected getting a cake before I was heading home (like they always did) but it turned out Desak nganterin aku pulang dan "numpang belajar" di rumah. Sekitar setengah 2, Desak ngajak keluar rumah dan ada anak-anak bawa schotelnya Dhito dan seloyang pizza. Yah, walaupun agak absurd, setidaknya mereka masih ingat sama ulang tahunku. Walaupun tidak semeriah yang kemarin-kemarin, niat mereka untuk merayakan ulang tahun ini tersampaikan :')
Terima kasih ya untuk segala ucapan, doa, dan hadiahnya.
Sampai jumpa tahun depan di kala aku berumur 21 dan menjadi orang yang lebih baik.