Friday, August 12, 2011

Haaah


Di setiap selesai sholat, saya selalu berdoa kepada Allah agar hari ini menjadi lebih baik dari kemarin dari hari esok menjadi lebih baik dari hari ini.
Di setiap selesai sholat, saya selalu berdoa kepada Allah agar saya ditunjukan mana jalan yang benar dan mana yang jalan yang salah sehingga saya tahu ke mana harus melangkah.
Di setiap selesai sholat, saya selalu berdoa kepada Allah agar dosa saya dan dosa kedua orang tua saya diampuni.

Walaupun terkadang saya merasa mengapa Allah tidak mengabulkan doa saya yang pertama. Saya sering menghadapi hari yang buruk. Sering sekali hal-hal yang saya inginkan tidak berjalan sesuai rencana. Tiba-tiba juga sering mendapatkan masalah yang tidak disangka-sangka. Saya selalu berpikir, ini rencana Allah agar di hari-hari ke depan, jauh ke depan, saya bisa menyelesaikan masalah saya sendiri dengan baik. Agar selalu ingat bahwa seberat apapun masalah saya, ada yang bernasib lebih buruk dari saya. Agar selalu bersyukur dan tidak takabur.

Tapi saya selalu merasa bahwa Allah mengabulkan doa saya yang kedua. Entah dengan cara apapun, Allah selalu memberikan saya petunjuk dalam setiap aspek kehidupan saya. Hanya saja, saya kurang mendengarkan dan memperhatikan petunjuk dari Allah. Mungkin petunjuk itu lewat orang lain, hanya saja saya tidak sadar, Walaupun memang terkadang omongan itu dikatakan hanya dari belakang saya, tidak berani di depan. Mungkin ini salah satu cara Allah agar saya lebih dewasa.

Doa yang ketiga ini yang terpenting. Memang ibadah saya belum cukup sempurna. Bahkan jauh dari kata sempurna. Tapi saya belajar sedikit demi sedikit agar bisa bertakwa dengan baik di jalan-Mu. Meninggal secara khusnul khatimah adalah impian seluruh umat-Mu, termasuk saya. Mustahil memang, setidaknya saya berusaha agar lebih baik.

Dari dulu juga saya berdoa kepada-Nya agar hati saya selalu dilapangkan. Entah mengapa, rasanya sulit sekali untuk melakukannya. Karena 'ketidaklapangan' hati saya, saya jadi sering ngambek ataupun marah nggak jelas. Dan saya mulai mengobatinya dengan memperbanyak istighfar, setidaknya untuk mendinginkan amarah sesaat. Kalau belum manjur juga, saya pergi berwudhu. Setidaknya pikiran saya lebih jernih dan amarah saya juga lumayan padam.

Hati saya lagi agak nggak enak saat ini, tapi mungkin hanya saya dan Allah yang tahu kenapa. Karena saya tahu, walaupun saya sudah ditinggalkan oleh banyak orang, tapi Allah tidak akan pernah pergi.


0 comments:

Post a Comment